Apa itu Supervisi Pendidikan?
Secara
morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan
inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang
yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih
human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih
banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya)
untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
Secara sematik, Supervisi
pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Secara Etimologi, supervisi diambil
dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Menurut KBBI sendiri, supervisi berarti pengawasan
utama; pengontrolan tertinggi; penyeliaan.
Good Carter memberi
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar
dan evaluasi pengajaran.
Boardman et.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan
membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual
maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan
seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan
membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih
cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Wilem Mantja (2007)
mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan
untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda)
yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan
Menurut Kimball Wiles
(1967) Konsep supervisi modern dirumuskan
sebagai berikut: “Supervision is assistance in the development of a better
teaching learning situation”.
Menurut Mulyasa (2006) supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh
kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi
modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat
meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
Ross L (1980),
mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Menurut Purwanto
(1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara
efektif.
Supervisi
adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar agar memperoleh
kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar
siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru. Kata Supervisi juga masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan.
Inspeksi berasal dari Bahasa Belanda inspectie yang
artinya memeriksa, yaitu memeriksa kesalahan seseorang. Orang yang
menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1.
Controlling : Memeriksa
apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2.
Correcting : Memeriksa
apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
3.
Judging : Mengandili
dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4.
Directing : Pengarahan,
menentukan ketetapan/garis
5.
Demonstration : Memperlihatkan
bagaimana mengajar yang baik
Pemeriksaan artinya
melihat apa yg terjadi dalam kegiatan sedangkan
Pengawasan adalah Melihat apa yang positif dan negatif.
Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan, tetapi sifatnya
lebih human, manusiawi. Orang yang melakukan supervisi disebut
supervisor. Dibidang pendidikan disebut
supervisor pendidikan. Kegiatan supervisi
bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan.
Mulyasa (2006) supervisi sesungguhnya dapat
dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam
sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan
obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
Namun
jika supervisi tetap dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja
tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar
kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah
agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih
berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar